Ajaran Tentang Sangha



disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Buddhisme
oleh :
Fadhilati Haqiqiyah


PENDAHULUAN
Triratna merupakan sesuatu yang agung, luhur, mulia, yang perlu sekali dimengerti (dipahami) dan diyakini oleh umat Buddha. Isi triratna yaitu Buddha, Dhamma, Sangha.
Buddha :
·         Sang Buddha adalah guru suci junjungan kita
·         Yang telah memberikan ajarannya kepada umat manusia dan para dewa
·         Untuk mencapai kebebasan mutlak (Nibbãna)
Dhamma :
  • Dhamma adalah kebenaran mutlak, dan juga merupakan ajaran Buddha
  • Yang menunjukkan umat manusia dan para dewa ke jalan yang benar, yaitu yang terbebas dari kejahatan, dan
  • Membimbing mereka mencapai kebebasan mutlak (Nibbãna)
Sangha :
  • Sangha adalah persaudaraan Bhikkhu suci, yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian (Sotapana, Sakadagami, Anagami, Arahat)
  • Sebagai pengawal dan pelindung Dhamma
  • Mengajarkan Dhamma kepada orang lain untuk ikut melaksanakannya sehingga bisa mencapai kebebasan mutlak (Nibbãna)[1]
PEMBAHASAN
A.    Tingkat kesucian, kedudukan sangha
Tingkat Kesucian
1.      Sotapanna: Orang suci tingkat pertama, yang telah membasmi tiga belenggu. Akan lahr sebanyak tujuh kali lagi.  Ada tiga:
*      Sattakhatta parama Sotapanna : Sotapanna paling banyak tujuh kali lagi lahir di alam yang menyenangkan. Dalam kehidupan yang lampau melaksanakan Paramita kurang tekun, maka apabila menjadi Sotapanna seperti ini.
*      Kolankola Sotapanna : sotapanna yang kan dilahirkan dua sampai enam kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana. Dalam kehidupan yang lampau melaksanakan Paramita setengah tekun, apabila menjadi Sotapanna seperti ini.
*      Ekabiji Sotapanna : Sotapanna yang akan dilahirkan paling banyak hanya satu kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana. Dalam kehidupan yang lampau melaksanakan paramita dengan tekun sekali, apabila menjadi sotapanna seperti ini.
2.      Sakadagami : orang suci tingkat kedua yang telah membasmi tiiga belengg ditambah dua belenggu. Akan lahir sebanyak satu kali lagi. Disebut Ariya Puggala berarti orang suci atau  orang kudus. Ada lima:
*      Idha patva idha parinibayi: mencapai sakadagami-phala di Alam manusia, dan mencapai Arahatta-phala d Alam Dewa, jugadalam kehidupan yang sama.
*      Tattha patva tattha parinibayi: mencapai Sakadagaim Phala di Alam Dewa, dan mencapai Arahatta Phala di Alam Dewa, juga dalam kehidupan yang sama.
*      Idha patva tattha parinibayi: mencapai sakadagami Phala di Alam manusia, setelah itu meninggal dunia dulahirkan di Alam Dewa, dan mencapai Arahatta Phala di Alam Dewa.
*      Tattha patva idha parinibayi: mencapai sakadagami Phala di Alam Dewa, setelah meninggal di Alam Dewa dilahirkan di Alam manusia , dan mencapai Arahatta Phala di Alam manusia.
*      Idha patva tattha nibbattitva iddha parinibbayi: mencapai Sakadagami Phala di Alam Manusia, setelah itu meninggal dunia dan dilahirkan di Alam Dewa. Setelah itu meninggal dunia dan dilahirkan di alam Dewa dilahirkan kembali di Alam manusia, dan mencapai Aahatta Phala di Alam manusia.
3.      Anagami : orang suci tingkat ketiga, yang telah membasmi tiga kali belenggu dan dua belenggu. Tidak lahir di Alam napsu yang menyenangkan, tapi menitis di Alam Suddhavassa dan mencapai Arahata serta Parinibbana di alam ini. Ada lima:
*      Antaraparinibbayi: anagami yyang mencapai Arahat dan Parinibbana dalam usia yang belum mencapai setengah  usia.
*      Upahaccaparinibbayi: anagami yang mencapai Arahat dan Parinibbana dalam usia yang hampir mencapai batas usia.
*      Asangkharaparinibbayi: anagami yang mencapai Arahat dan Pparinibbana dengan usaha keras.
*      Uddhangsoto akanitthagami: anagami yang mencapai Arahat dan Parinibbana di Alam Brahma yang luhur atasAkanitthi Bhumi.
4.      Arahat : prang suci tingkat keempat. Telah membasmi lima belenggu ditambah lima belenggu. Ini terbebas dari kelahiran dan kematian di alam manapun juga. Ada empat:
*      Sukkhavipassako: Arahat yang tidak mempunyai Jhana. Hanya melaksanakan Vipassana Bhavana saja.
*      Tevijjo: Arahat yang mempunyai Vijja (pengetahuan)[2]
*      Chalabinno: Arahat yang mempunyai enam macam tenaga bathin.[3]
*      Patisambhida: Arahat yang memiliki pengertian sempurna.[4]
Kedudukan Sangha
Ada dua jenis:
  1. Sammuti Sangha = persaudaraan para Bhikkhu biasa, artinya yang belum mencapai tingkat-tingkat kesucian.
  2. Ariya Sangha = persaudaraan para Bhikkhu suci, artinya yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian. [5]
B.     Cara Menjadi Bikkhu
Bikkhu adalah orang yang ditahbiskan dalam keyakinan Budha monastik.  Monastisisme merupakan bagian dari sistem "janji pembebasan individu". sumpah ini diambil oleh para biarawan dan biarawati dari sangha biasa, dalam rangka untuk mengembangkan disiplin etika pribadi. Sumpah pembebasan individu diambil dalam empat langkah. Orang awam dapat mengambil lima upāsaka sumpah. Langkah selanjutnya adalah memasukkan pabbajja atau cara hidup monastik, yang meliputi mengenakan jubah biarawan atau biarawati. Setelah itu, seseorang dapat menjadi samanera, Atau biarawan / biarawati pemula. Langkah terakhir adalah untuk mengambil semua kaul seorang bhikkhu / bhukkhuni. Biarawan dan biarawati mengucap sumpah mereka untuk seumur hidup. Seorang rahib dapat memberikan bhikkhu sumpah kembali dan kembali ke rumah tinggal, dan mengambil sumpah lagi nanti. Dia dapat membawa mereka sampai tiga kali atau tujuh kali dalam satu kehidupan;. Setelah itu sangha tidak boleh menerimanya. dengan cara ini, Buddhisme menjaga sumpah "bersih". Hal ini dimungkinkan untuk menjaga mereka atau meninggalkan gaya hidup ini, tetapi dianggap sangat negatif untuk memecahkan sumpah ini.[6]

C.     Kelompok Budha Awam
Dari sudut pandangan kelembagaan, masyarakat Buddhis terdiri atas dua kelompok (parisa), yaitu :[7]
  1. Kelompok masyarakat keviharaan (bhikkhu-bhikkhuni parisa). Sudah dijelaskan diatas.
  2. Kelompok masyarakat awam (upasaka-upasika parisa). Kelompok masyarakat awam meliputi semua umat Buddha yang tidak termasuk dalam kelompok masyarakat keviharaan. Mereka menempuh hidup berumah tangga. Kelompok ini terdiri atas upasaka (pria) dan upasika (wanita) yaitu mereka yang telah menyatakan diri untuk berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha serta melaksanakan prinsip-prinsip moralitas (sila) bagi umat awam.
PENUTUP
-Bhikkhu adalah orang yang ditahbiskan dalam keyakinan Budha monastik.
-Sangha adalah kumpulan dari para Bhikkhu.
-Buddha awam adalah Kelompok masyarakat awam meliputi semua umat Buddha yang tidak termasuk dalam kelompok masyarakat keviharaan.


Jika terjadi kesalahan dalam tulisan ini harap maklum, atau sulahkan isi komentar. Karena penulis masih dalam tahap belajar  :)


[1] Dhamma study group bogor, daikses pada 20 april 2013, dari http://www.buddhistonline.com/dasar/tiratana2.shtml
[2] Berkemampuan mengingat penitisan lampau, melihat Alam-alam halus dan melihat muncul-lenyapnya makhluk yang menitis sesuai dengan kamma, berkemampuan memusnahkan arus-kekotoran-bathin atau asava. Majelis Buddhayana Indonesia, Kebahagiaan Dalam Dhamma, h. 40
[3] Tiga diatas ditambah, dapat membaca pikiran makhluk lain; dapat mendengar suara di Alam manusia, Dewa, Brahma; punya kekuatan Gaib. Majelis Buddhayana Indonesia, Kebahagiaan Dalam Dhamma, h. 40
[4] Terdiri dari empat; Atthapatisambhida; Dhammapatisambidha; Niruttipatisambhida; Pati bhanapatisambida. Majelis Buddhayana Indonesia, Kebahagiaan Dalam Dhamma, h. 40
[5] Dhamma study group bogor, daikses pada 20 april 2013, dari http://www.buddhistonline.com/dasar/tiratana2.shtml
[7] Pandit J. Kaharuddin, Kemasyarakatan Umata Buddha, diakses pada 21 April2013, dari http://www.walubi.or.id/wacana/wacana_dw_40.shtml

No Response to “Ajaran Tentang Sangha”

Leave a Reply